Cara ternak lovebird sejatinya mudah, lovebird ini merupakan
hewan yang perawatannya tidak sulit. Lovebird juga memiliki ketahanan tubuh
yang baik. Akan tetapi, tidak semua lovebird bisa seperti itu. Adakalanya,
seekor burung lovebird pun akan mengalami sakit, meskipun telah dirawat dengan
penuh perhatian dan kebaikan.
Hal terbaik memang memberikan pencegahan, yaitu membiasakan
lovebird dalam lingkungan bersih dan dalam perawatan yang baik dan terukur.
Sehingga slogan orang tentang pencegahan lebih baik daripada tindakan
pengobatan adalah hal sangat betul tentunya.
Ketika kita beternak lovebird, maka ada perlakuan khusus
untuk lovebird yang sedang sakit. Lovebird yang sedang sakit membutuhkan penanganan dan perawatan
khusus. Langkah pertama adalah dengan segera memindahkan suspect lovebird yang
mulai terjangkit tanda-tanda penyakit itu keluar dari kelompok lovebird yang
masih sehat. Tujuannya agar kelompok lovebird dan burung yang lain tidak
tertular.
Nah,beberapa ciri-ciri burung lovebird yang sedang sakit itu
dapat di lihat dari beberapa tanda yang kita kenal, seperti :
Mata
Lovebird yang menampakkan gejala sakit atau tidak sehat,
biasanya pada kedua matanya mengeluarkan sekretum (cairan yang tidak normal), matanya
berubah warna atau kecerahannya memudar, terlihat sayu, mata sering memejam
(merem), dan terjadi pembengkakan di sekitar mata.
Ini bisa terjadi pada kedua matanya, atau hanya salah satu
sisi matanya saja. Keadaan abnormal pada burung ini biasanya juga merupakan
tanda untuk segera melakukan langkah penanganan isolasi tahap pertama.
Lubang Hidung (nostril)
Tanda kedua burung lovebird yang tidak sehat adalah pada
hidungnya keluar ingus atau sesuatu yang membeku dari kedua lubung hidung, yang terkadang mengakibatkan tertutupinya nostril
dan selanjutnya menyebabkan flu ringan (bersin-bersin) pada lovebird.
Burung yang sakit
juga sering membuka paruhnya karena kesulitan dalam bernafas. Selain itu
bulu-bulu disekitar nostril dan kepala biasanya akan terlihat kotor yang dikarenakan
sering digaruk atau diusap dan bercampur dengan ingusnya.
Sayap dan Bulu-bulu
Tanda ketiga dari burung lovebird yang sedang menuju gejala
sakit adalah, bulu tampak suram dan kusut tak bercahaya, sayap terlihat lemah
dan lunglai, kemudian kebiasaan lovebird yang berperilaku menata bulu setiap
harinya tidak dilakukan oleh lovebird.
Selera Makan Burung lovebird sakit
Seperti halnya manusia dan kebanyakan makhluk hidup lainnya.
Ketika mengalami gejala sakit, nafsu dan selera makan burung cinta ini akan turun
atau hilang sama sekali. Burung ini menjadi tidak pandai mematuk dan memilah makanan
di tempatnya, dan biasanya disusul dengan penurunan berat bada, yang terlihat
dari tubuhnya mengecil dan sayu.
Dari Sisi Aktifitas Keseimbangan
Ciri ke enam, burung lovebird yang tidak sehat adalah burung
terlihat sempoyongan seperti mabuk dan lemas, tidak mampu bertengger di dahan
buatan, dan biasanya burung lebih suka mendekam di lantai kurungan, berdiam
diri tidak bergerak (jetutut).
Persendian Tulang
Ciri ke tujuh yang tidak terlihat adalah pada sendi tulang
terjadi bengkak dan berubah bentuk. Ini bisa dirasakan kalau kita memegang
hewan ini secara langsung pada tubuhnya.
Apabila ada tanda-tanda diatas pada hewan peliharaan kita,
terlebih ketika kita beternak lovebird. Kita sudah bisa mengetahui tindakan pertolongan
pertama yang harus kita lakukan, karena hentakan pertama ketika burung lovebird
mengalami gejala sakit, bisa menentukan arah kesehatannya.
Akan tetapi, apabila tidak mampu, segera bisa kita
konsultasikan ke dokter hewan ataupun Puskeswan agar mendapatkan penanganan
yang lebih baik.
Tindakan Pertama pada Lovebird Sakit
Beberapa hal terkait pertolongan pertama pada burung lovebird
yang kita ternakkan adalah sebagai berikut :
Memberikan kehangatan terhadap lovebird
burung yang terkena sakit perlu dipisahkan dari burung lovebird
sehat lainnya. Setelah itu dimasukkan ke kandang tersendiri yang telah diberi
alas koran dan diberikan bagian air minum lebih sedikit. Lebih baik ditambahkan
kehangatan pada tubuh burung tersebut dengan memasangkan lampu pijar kurang
lebih 60 watt.
Untuk mengurai cahaya terang sinar lampu, kita dapat memberikan
penghalang tambahan seperti kertas atau kain tipis. Catatan pentingnya,
perhatikan peletakan jarang penghalang kain atau kertas ini. Jangan sampai
terlalu dekat dengan lampu yang berakibat bisa membakarnya.
Memberikan Tambahan Makanan
Langkah kedua dalam penanganan pertama burung lovebird
menderita sakit adalah dengan menambahkan makanan lain yang memiliki kandungan
gizi tinggi. Pakan ini lebih baik jika diberikan dalam bentuk bubur atau encer.
Jika burung lovebird tetap tidak mau makan, maka kita dapat membantunya dengan
cara diloloh (disuapkan) kemulutnya atau dapat disuntikkan seperti pada waktu
burung lovebird masih kecil. Catatan, perlu hati-hati agar tidak masuk ke
saluran pernafasan burung lovebird ini dalam melakukan suapan makanannya.
Memberikan minuman
Lovebid yang sakit biasanya memiliki keenganan terhadan minuman. Padahal terhadap
suasana sakit, burung lovebird lebih sering membuang air hal ini ditandai
bersama feces atau kotoran yang lebih encer dari biasanya. Keadaan ini bakal
sebabkan lovebird menderita dehidrasi disamping penyakitnya.
Hal ini akan mampu
diatasi bersama dengan memberikan makanan tambahan bubur atau type makanan yang
mempunyai kandungan banyak air seperti pepaya. Ada beberapa breeder yang juga
menambahkan larutan penyegar yang biasa dijual untuk manusia sebagai tambahan
makanan burung itu, diberikan dalam jumlah terbatas dan dilarutkan kedalam air
minum lovebird.
Memberikan Ketenangan
Lovebird yang sakit memerlukan banyak istirahat untuk
mengembalikan suasana tubuhnya. Ketenangan juga menjauhkan stress terhadap
burung agar suasana burung lebih cepat pulih. Sebaiknya ketika burung lovebird sakit
jauhkan burung dari tempat manusia beraktifitas dan berlalu lalang, karena hal ini dikhawatirkan akan mengganggu
proses refitalisasi tubuh burung peliharaan kita ini.